Sebuah perjalanan panjang, kini tinggal kenangan....
tak ada kabar, semua sudah putus hubungan....
Mana? Di mana kalian?
huft...
ini hanya secuil dari kenangan yang pernah ada..
4 Desember 2009-Tumpukan tugas dan ulangan susulan tak membuat jera para finalis pangeran dan putri lingkungan hidup 2009. Pasalnya, sudah sekitar lima kali para finalis hadir baik dalam technical meeting, pembekalan, seleksi, maupun hanya sekedar berkumpul untuk melanjutkan kunjungan ke berbagai tempat di Nadya Women Centre, dan sekitar lima kali pula para finalis meninggalkan tugas sekolah. Pada hari itu, tepatnya pada hari Jumat, 4 Desember 2009. Kami, para finalis pangeran dan putri lingkungan hidup, mendapat tugas untuk sedikit berbagi ilmu mengenai lingkungan hidup di SDN Kidul Dalem Malang, dan berkampanye di MATOS (Malang Town Square) mengenai tema lingkungan hidup yang sudah kami sepakati sebelumnya.
Pada pukul 09.00 WIB kami berkumpul di Nadya Women Centre, dan memulai perjalanan ke SDN Kidul Dalem sekitar pukul 09.20 WIB. Dengan diantar 3 mobil dan ditemani kakak-kakak dari Tunas Hijau, kami berangkat diselingi dengan canda tawa, riang gembira. Tapi lain halnya dengan saya, karena saya berangkat dengan diboncengi Mas Nizam yang menggunakan Mio berwarna biru, suatu pengalaman tersendiri yang tidak dirasakan para finalis lain. Akhirnya kami tiba sekitar pukul 09.30 WIB di tempat tujuan, yakni suatu sekolah yang sederhana namun asri dan sedap dipandang mata karena penataan letak yang apik, kebersihan tempat, dan penanaman pohon serta tanaman lain di lingkungan sekolah. Kemudian, kami memasuki kelas-kelas yang telah ditugaskan kepada kami sebelumnya, saya dan kelompok 2 mendapat tugas di kelas V. Di kelas tersebut, saya dan kelompok saya sedikit berbagi ilmu mengenai lingkungan, seperti sampah organik dan anorganik, efek rumah kaca, global warming, perubahan iklim, dan melubangnya lapisan ozon. Di saat saya dan kelompok saya sedang asyik menjelaskan, tiba-tiba Mbak Ela meminta 2 perwakilan untuk ditugaskan di kelas VI, akhirnya saya dan matahari menawarkan diri untuk ditugaskan di kelas tersebut. Ternyata di kelas tersebut saya dan matahari tidak berduaan, di sana juga ada 2 perwakilan dari setiap kelompok yang lain, langsung saja kami memperkenalkan diri dan langsung membaur dengan siswa-siswi di kelas tersebut. Tidak jauh berbeda dengan kelas lain, kami juga memberikan sedikit pengertian tentang sampah organik dan anorganik, macam-macamnya, hubungan efek rumah kaca, global warming, perubahan iklim, melubangnya lapisan ozon, penyebab-penyebabnya, dampak-dampaknya, serta solusinya. Semua materi itu kami dapatkan ketika pembekalan yang dijelaskan secara gamblang oleh kakak-kakak Tunas Hijau. Tidak lupa untuk mencairkan suasana agar lebih santai dan tidak tegang, kami selingi dengan break one, break two, ataupun quiz-quiz.
Setelah semua materi tersampaikan dan semua sudah paham, kami undur diri dan meminta maaf jika selama kami menyampaikan materi ada salah-salah kata. Kemudian kami berfoto bersama dengan spanduk khas pangeran dan putri lingkungan hidup 2009, tidak lupa kami berkumpul dengan sesama finalis dan saling berbagi pengalaman selama berada di dalam kelas. Ditengah hangatnya suasana, kami di suruh masuk ke dalam suatu ruangan dan disuguhi beberapa hidangan, yaitu pisang dan ubi rebus serta aqua gelas. Kamipun mohon pamit pada guru-guru di sekolah tersebut, dan bersama-sama kembali ke Nadya Women Centre. Sekitar pukul 11.00 WIB kami tiba di Nadya Women Centre, para finalis pangeran lingkungan hidup yang muslim bersiap-siap dan berangkat ke masjid Quba` hendak melaksanakan Shalat Jumat. Ditengah perjalanan kami selingi dengan canda tawa, dan ejekan antar sesama finalis, seperti gas metana, CFC, Allahummaghfir. Sekitar pukul 12.30 kami selesai melaksanakan Shalat Jumat, dan dilanjutkan makan siang bersama di Nadya Women Centre. Setelah itu, kami disibukkan oleh persiapan property dan yel-yel, saya dan kelompok 2 mengambil tema “Menanam Pohon = Stop Global Warming”, kami menggunakan 2 orang finalis untuk menjadi maskot pohon dan menyanyikan yel-yel dengan menggunakan lagu Cari Jodoh-Wali “Ibu-Ibu, Bapak-bapak mari kita tanam pohon agar sejuk dan udara segar, suasana jadi rindang semua pasti senang ayo tanam pohon”, dan juga ada yel untuk membangkitkan semangat, yaitu “Tanam pohon!!??” “Go Green and Stop Global Warming”. Kamipun berangkat dengan mobil yang sama dan kelompok yang sama, sekitar pukul 15.00 WIB kami tiba di MATOS, setelah briefing sebentar, kami langsung melaksanakan aksi kami, berkeliling MATOS sambil menyanyikan yel-yel dan membagikan pesan-pesan lingkungan hidup, tidak lupa kami juga meminta tanda-tangan kepada pengunjung yang telah kami beri pesan. Setelah itu, kami berfoto-foto ria, dan yang menarik kami diharuskan berpasangan dua-dua, pangeran dan putri lingkungan hidup, kemudian diambil fotonya, kelompok kami juga diwawancarai wartawan dari suatu media.
Sekitar pukul 16.00 WIB, kami kembali ke Nadya Women Centre dengan mobil, kelompok, dan pendamping yang sama. Berbeda dengan kelompok lain, kami harus menunggu mobil yang mengantar kami kembali. Akhirnya pada pukul 16.30 WIB mobil yang mengantarkan kami tiba, dan kami bersama-sama kembali ke Nadya Women Centre. Kesan-kesan saya selama kegiatan, pasti capek, namun menyenangkan, karena saya mendapatkan pengalaman berharga bersama teman-teman sesama finalis, saya juga bertemu berbagai macam orang yang memiliki perwatakan sendiri-sendiri, sehingga menjadi bekal bagi saya untuk menghadapi masyarakat luas kedepannya.
Readmore »»