Saturday, February 12, 2011

Tinggal Kenangan...

Lanjutane ker...

5 Desember 2009-Setelah seharian penuh bersosialisasi dan berkampanye pada tanggal 4 Desember 2009, kami, para finalis pangeran dan putri lingkungan hidup 2009 masih tetap semangat mengikuti seluruh rangkaian sosialisasi ke beberapa sekolah keesokan harinya. Kami berkumpul di Nadya Women Centre yang seolah-olah menjadi markas sementara para finalis pangeran dan putri lingkungan hidup 2009 pada pukul 08.00 WIB, setelah setiap kelompok berkoordinasi dan saling membagi tugas, sekitar pukul 08.30 WIB bergegas kami berangkat menuju SMPN 24 Malang dengan tidak bosan-bosannya bersama mobil, kelompok, dan pendamping yang sama. Layaknya keluarga yang hendak berpiknik, kami semua beramai-ramai ria, bersenda gurau, seolah tak peduli dengan hiruk-pikuk jalanan. Namun lain halnya dengan pendamping kelompok saya, Yusuke Koizumi atau akrab dengan panggilan “Parjo” dari Jepang, yang selalu diam saat perjalanan, ketika sopir mobil kelompok kami mencoba bertanya kepada Mas Parjo mengapa ia selalu diam saat perjalanan, ternyata kebanyakan ia tidak mengerti apa yang kami bicarakan jadi ia memilih diam saja. Setelah melalui perjalanan yang menyenangkan, kamipun tiba di SMPN 24 Malang. Sekilas tampak biasa-biasa saja, sama seperti sekolah lainnya, namun ketika kami di ajak berkeliling dan melihat-lihat ke halaman belakang, Astaghfirullah…hamparan sampah membentang, tak jauh dari sana terdapat pabrik karet, ditambah lagi para murid yang sudah terbiasa dengan lingkungan seperti itu membuang sampah seenaknya, namun di sana sudah ada upaya untuk memperbaiki diri, di sana ada kelompok penghijauan yang peduli terhadap lingkungan mereka. Seolah tak peduli, ada saja finalis yang berfoto-foto ria di atas tumpukan sampah, “Ini kan untuk kenang-kenangan?” sahut salah seorang finalis. Kami juga di beri kesempatan untuk berbincang-bincang dengan salah seorang guru di sana, kamipun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, kami lontarkan banyak pertanyaan kepada bapak tersebut. “Sebenarnya gimana sih sejarah sekolah ini, pak?”, ”Apakah warga sekolah tidak merasa terganggu?”, sayapun juga tak mau kalah,”Apakah upaya pemerintah untuk mengatasi hal ini dan Adakah bantuan-bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada sekolah ini?”. Bapak tersebut terlihat kebingungan karena banyaknya pertanyaan dari para finalis, akhirnya beliau mulai menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Setelah itu, kami menuju lab. Biologi untuk memulai sosialisasi kami, dan kebetulan kelompok saya mendapat giliran pertama, kelompok saya langsung bertindak layaknya agen rahasia yang mendapatkan suatu misi. Sayapun membuka sosialisasi itu dan bersama para finalisa lain berusaha mengkondisikan suasana, untuk mencairkan suasana saya mengajak murid-murid di sana untuk melakukan games kecil, seperti “Tono dan Tini”, juga break one and break two. Setelah itu kami mulai masuk materi dan di akhiri dengan aksi peduli sampah, yaitu dengan hunting sampah, mengambil sampah yang mungkin untuk diambil dan mengumpulkannya pada karung besar, tentunya dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Setelah membersihkan diri, kami dijamu dengan sebotol freshty dingin di ruang kepala sekolah, bapak kepala sekolah juga menyampaikan sepatah-dua patah kata. Akhirnya kami pamit kepada guru-guru dan murid-murid di sana, saat kami sudah masuk mobil kami, cherris, finalis putri dari SMPN 1 Malang, menghampiri saya, “Banyak anak yang nge-fans kamu, terus minta nomer HP mu, tak kasih ta?”, saya hanya menjawab, “Terserah, gak papa.” Kami bergegas meninggalkan SMPN 24 Malang karena kami sudah ditunggu di SDN Pandan Wangi 1.
Sesampainya di sana, dengan tetap semangat kelompok saya meneriakkan yel penyemangat, “Kelompok dua!”seru saya, “J-O-S JOS!!!” jawab kami serentak. Kelompok saya mendapatkan tugas di kelas 5B, langsung saja kami masuk kelas tersebut dan menyapa murid-murid di kelas tersebut. Saat kami sedang bercanda tawa, tiba-tiba kakak dari tunashijau memberitahukan kepada saya, Matahari, Erin, dan Riski agar memberikan kesempatan pada finalis lain dikelompok kami untuk berbagi ilmu juga. Diakhir sesi kami bersama murid-murid di kelas tersebut untuk bernyanyi bersama yel-yel kami. Setelah keluar dari masing-masing kelas, para finalis berfoto bersama ibu kepala sekolah dan berpamitan pada ibu kepala sekolah serta guru lain. Tidak lupa sebelum masuk mobil, kami, kelompok dua memekikkan yel penyemangat, “Kelompok dua!” seru saya, “J-O-S JOS!!!”teriak kami. Sekitar pukul 12.30 WIB kami sampai di Nadya Women Centre, setelah salat dhuhur dan makan siang, kami berkumpul untuk melakukan games kecil dan mengevaluasi diri yang dipimpin Mbak Ela, tidak lupa ada penjelasan juga untuk tahap karantina selanjutnya. Kamipun pulang dengan perasaan yang senang dan mendapat banyak sekali pelajaran. Diantaranya, kami harus pandai bersyukur karena kami mempunyai sekolah yang bagus dan lingkungan yang bersih, kemudian kami harus lebih menghargai orang lain jika ingin dihargai. Berbeda dengan para finalis lainnya, untuk lebih menjalin rasa kebersamaan, Aldi, Jibran, Reza, Cherris, Nadia, Pandu, Erin, dan saya bersama-sama menuju MATOS (Malang Town Square) untuk menonton film bioskop dengan penuh semangat. Setelah seharian penuh bersama teman-teman rasanya tidak sabar untuk menanti pertemuan selanjutnya yang pasti lebih seru dan menantang.

No comments:

Post a Comment